Mekanisme_covid-dan-stroke
SARS-CoV-2 menembus melalui reseptornya, ACE2, CD147, atau NRP1 dan ko-reseptor, TMPRSS2, atau FURIN yang ada pada sel epitel lapisan mukosa permukaan.
Transportasi terjadi melalui invasi virus ke ujung saraf perifer dan transmisi transneuronal, pembuluh limfatik perifer yang terhubung ke darah atau sirkulasi limfatik otak, dan pembuluh darah dan invasi ke SSP (kotak kuning di sebelah kiri).
Dalam darah, virus menyebar di dalam leukosit yang terinfeksi (alias "Trojan horse") atau sebagai partikel bebas.
Invasi virus melalui rute hematogen membutuhkan melintasi sawar darah otak (BBB) yang utuh atau menembus SSP melalui organ sirkumventrikular (CVO) yang tidak memiliki BBB. BBB yang utuh memungkinkan sejumlah leukosit masuk ke SSP melalui diapedesis transeluler.
Partikel virus dan makro-molekul dapat menembus BBB melalui transcytosis yang dimediasi reseptor atau transcytosis adsorptive.
SARS-CoV-2 dapat langsung menginfeksi endotelium. BBB yang terganggu memungkinkan transportasi paraseluler tanpa batas.
Di SSP, virus dapat menyerang sistem vaskular dan meningkatkan risiko stroke dengan menyebabkan endotelitis/vaskulitis, mengaktifkan kaskade inflamasi dan koagulasi, overaktivasi jalur sinyal angiotensin II, atau menyebabkan hipoksia lokal.
Ada crosstalk antara sistem inflamasi dan koagulasi di lingkungan pusat dan perifer karena produk mereka diangkut dua arah. Invasi virus ke jaringan perifer, termasuk sistem paru dan kardiovaskular, terjadi melalui permukaan mukosa langsung atau penyebaran hematogen. (Kotak hijau)
Aktivasi sistem inflamasi dan koagulasi meningkatkan produk pro-inflamasi dan pro-koagulan, yang kemudian diangkut ke SSP yang melalui angiotensin II melalui BBB dan CVO.
Cedera pada paru-paru, kardiovaskular serta metabolisme yang meningkat menyebabkan hipoksia sistemik yang meningkatkan risiko stroke.
Kerusakan kardiovaskular dapat menyebabkan stroke karena aritmia dan kardioemboli atau oleh penurunan curah jantung yang mengakibatkan hipoperfusi serebral.
Gambaran klinis pasien dengan penyakit kritis, pada pasien dengan beberapa penyakit penyerta atau faktor risiko dan efek samping obat tertentu mungkin berhubungan dengan peningkatan risiko stroke.
PUSTAKA_ada pada penulis
Komentar
Posting Komentar