PENDAHULUAN
Di antara stroke infark iskemik, 20% terjadi pada sirkulasi posterior. Stroke sirkulasi posterior yang paling umum adalah sindrom meduler lateral (sindrom Wallenberg), yang disebabkan oleh oklusi arteri serebelum inferior posterior atau oklusi arteri vertebralis.
Vertigo sentral adalah gejala yang paling dominan dari stroke sirkulasi posterior.
ETIOLOGI
Vertigo sentral terjadi ketika terdapat disfungsi sistem vestibular batang otak dan jalur terkait.
Vertigo sentral paling sering terjadi akibat iskemia struktur vestibular sentral di serebelum, batang otak, atau nukleus vestibular, terutama pada lansia dengan faktor risiko vaskular.
Pada pasien yang lebih muda, vertigo sentral dapat terjadi karena demielinasi akut, seperti pada multiple sclerosis.
Vertigo migrain, juga dikenal sebagai migrain vestibular, adalah jenis vertigo sentral yang memengaruhi 1% hingga 3% populasi umum.
Diagnosis lebih mudah ketika pasien datang dengan vertigo berulang yang berhubungan dengan sakit kepala tipikal migrain. Namun, diagnosis dapat menjadi sulit ketika pasien hanya datang dengan episode vertigo berkepanjangan yang berulang.
Penyebab lain yang jarang terjadi adalah akibat toksisitas dari antikonvulsan seperti fenitoin, fenobarbital, dan karbamazepin. Agen ototoksik lainnya, seperti antibiotik aminoglikosida atau makrolida, dan agen kemoterapi cisplatin, juga dapat menyebabkan vertigo.Penyebab lain yayng perlu difikirkan adalah infeksi, trauma, dan tumor otak fossa posterior.
PATOFISIOLOGI
Sistem arteri vertebrobasilar memasok darah ke batang otak, serebelum, dan labirin perifer. Oleh karena itu, gangguan pada sistem ini dapat menyebabkan vertigo sentral atau perifer, tergantung pada arteri spesifik yang terpengaruh.
Gangguan dapat terjadi akibat aterotrombosis atau emboli seperti kardioemboli atau plak dari arteri vertebralis.
Perbedaan paling krusial antara vertigo perifer dan sentral adalah bahwa vertigo perifer dominan menunjukkan tanda dan gejala vertigo vestibulokoklear, seperti tinitus atau gangguan pendengaran.
Sebaliknya, vertigo sentral sering dikaitkan dengan tanda dan gejala batang otak lainnya.
Vertigo dapat terjadi pada kon multiple sclerosis, umumnya dengan proses waxing dan waning akibat demielinasi di batang otak.
Patofisiologi migrain vestibular sebagian besar masih belum diketahui. Namun, bukti menunjukkan aktivasi sistem trigeminal dan vestibular selama serangan migrain vestibular.
Vertigo sentral yabg terjadi pada trauma kepala terutama akibat gaya geser di batang otak dan perdarahan petekie yang dihasilkan di nukleus vestibular.
RENCANA DIAGNOSIS
Anamnesis untuk mengetahui gambaran vertigo sentral seperti cara timbulnya, lama vertigo, hubungan dengan perubahan postur tubuh, adanya tinitus atau gangguan pendengaran, sakit kepala, episode vertigo sebelumnya, serta gejala batang otak seperti kelemahan, gangguan sensorik, melihat dobel (diplopia) atau gangguan berbicara (disartria)
Riwayat penyakit pasien.
Terutama terkait faktor risiko vaskular.
Rwayat pengobatan dan dosis juga perlu ditanyakan.
Pemeriksaan fisik
Faktor penting pemeriksaan fisik meliputi penilaian tanda-tanda vital dan inspeksi pemeriksaan ruam kulit, yang mungkin menunjukkan diagnosis herpes zoster pada telinga luar.
Adanya bruit di leher dapat mengindikasikan stenosis karotis atau vertebra.
Evaluasi jantung untuk menyingkirkan aritmia, terutama fibrilasi atrium atau penyakit katup jantung, yang dapat menyebabkan emboli.
Manuver Dix-Hallpike diindikasikan untuk menyingkirkan vertigo posisional perifer.
Pemeriksaan neurologis yang tepat dan cepat sangat penting, terutama untuk evaluasi sindrom Horner dan tanda-tanda batang otak lainnya.
Tes HINTS wajib dilakukan pada setiap pasien yang diduga menderita vertigo sentral. HINTS adalah singkatan dari head impulse test, nystagmus, and skew deviation.
Tes Head Impuls. Saat pasien duduk, kepala dimiringkan 10 derajat ke kanan lalu ke kiri dengan mata pasien tetap melihat pada hidung pemeriksa. Jika terjadi sakadik (gerakan cepat kedua mata), etiologinya kemungkinan perifer. Tidak adanya gerakan mata sangat menunjukkan vertigo sentral.
Tes Nistagmus. Pemeriksaan dengan cara pasien mengikuti gerakan jari pemeriksa yang bergerak perlahan dari kiri ke kanan. Adanya Nistagmus horizontal spontan searah yang memburuk ke arah nistagmus menunjukkan penyebab perifer. Nistagmus spontan yang dominan gerakan vertikal atau torsional, atau yang berubah arah seiring pandangan (dua arah) menunjukkan etiologi sentral.
Tes Skew deviation. Uji skew dinilai dengan meminta pasien untuk melihat lurus ke depan, lalu menutup dan membuka kedua mata. Deviasi vertikal mata yang ditutup kemudian dibuka merupakan hasil yang abnormal. Meskipun tes ini kurang sensitif untuk patologi sentral, hasil yang abnormal cukup spesifik untuk keterlibatan batang otak.
Tes HINTS ini hanya valid jika pasien masih mengalami vertigo yang berkelanjutan dan terus-menerus pada saat tes dilakukan.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan vertigo sentral, pasien perlu pemeriksaan lebih lanjut. Pencitraan resonansi magnetik (MRI) otak merupakan modalitas pencitraan pilihan untuk diagnosis infark, tumor, perdarahan, atau demielinasi.
Computed tomography (CT) dapat digunakan jika MRI tidak tersedia.
Angiogram CT dan angiogram MR dapat dilakukan untuk mengidentifikasi adanya oklusi sistem arteri vertebrobasilar.
RENCANA TERAPI
Setelah tegak diagnosis vertigo sentral, terapi ditujukan pada penyebab yang mendasarinya.
Sebagian besar pasien vertigo sentral harus dirawat di rumah sakit untuk terapi penyebab vertigo yang mendasarinya.
Terapi trombolitik harus dipertimbangkan jika pasien mengalami stroke iskemik sirkulasi posterior akut dalam 3 hingga 4,5 jam onset.
Jika neuroimaging menunjukkan bukti oklusi pembuluh darah besar dalam waktu 12 jam untuk sirkulasi posterior, terutama dalam kasus oklusi arteri basilar, pasien mungkin memenuhi syarat untuk trombektomi mekanis bahkan melampaui jendela trombolitik.
Antiemetik / anti-vertigo jangka pendek (mis. ondansetron, metoclopramide, promethazine, atau kortikosteroid pada etiologi tertentu) untuk mengurangi mual/muntah dan membantu hidrasi. Penggunaan obat vestibular suppresant dapat mengganggu rehabilitasi vestibular jika dipakai lama
Evaluasi yang cepat sangat penting untuk meningkatkan luaran klinis pasien, terutama dalam persiapan terapi trombolitik di unit gawat darurat.
Lui F, Foris LA, Tadi P. Central Vertigo. [Updated 2024 May 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan
https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/STROKEAHA.123.043406?doi=10.1161%2FSTROKEAHA.123.043406&utm
http://www.aafp.org/
afp/2017/0201/p154-s1.
html

Komentar
Posting Komentar